Ahad 22 Nov 2015 07:00 WIB

Markas Gerakan Pramuka di Koningsplein Oost

Markas gedung Pramuka di Koningsplein Oost.
Foto: Tropen Museum
Markas gedung Pramuka di Koningsplein Oost.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

 

Inilah kediaman seorang pedagang kaya raya berkebangsaan Inggris di Koningsplein Oost (Jl Medan Merdeka Timur), diabadikan pada 1872. Pengusaha tersebut manajer sebuah perkebunan terkenal di Hindia Belanda bernama Montgomery Tannat Pryce kelahiran Wales, Inggris, 11 September 1819. Dia memilih tinggal di Batavia karena kakaknya, David Tannatt Pryce (1815-1892), telah bermukim di kota ini sejak September 1839.

Pada 1853, ia mendirikan perusahaan ‘’John Pryce & Co’’ bergerak di bidang perdagangan, pertokoan, dan penyuplai angkutan laut. Di kediamannya yang anggun ini, dia kerap mengadakan pesta-pesta bagi kalangan atas dengan dansa-dansi. Rumah yang memiliki halaman luas ini telah dibongkar dan kini ditempati oleh badan usaha pensiunan TNI-AD Yayasan Kartika Eka Paksi dan Kantor Pusat Gerakan Pramuka.

Dalam barisan gedung tersebut, kini terdapat Markas Kostrad dan Kantor Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Di Markas Kostrad inilah, Pak Harto selaku panglimanya menyusun strategi menghadapi G30S. Di sekitar Gedung Dirjen Perhubungan Laut inilah kira-kira tempat Nyai Dasima ketika masih menjadi gundik (nyai) tuan Willem juga berkebangsaan Inggris pada masa Pemerintahan Raffles (1811-1816).

Di antara gedung ini dan gereja Emanuel di depan stasiun Gambir, Jakarta Pusat, terletak Jl Pejambon. Di Pejambon, terdapat Taman Adipati yang disebut Herzogpark. Sebab, Herzog Bernhard von Sachen pernah tinggal di sini dalam Istana Kecil antara 1849- 1851 yang kini menjadi Gedung Pancasila. Adipati keturunan Jerman ini menjabat sebagai panglima Angkatan Bersenjata Hindia Belanda. Sebelumnya, ditempati seorang Tionghoa yang membuka pabrik gula.

Gedung Pancasila menjadi tempat sidang-sidang Volksraad (1916-1962). Di zaman Jepang dan menjelang proklamasi kemerdekaan, gedung tersebut menjadi tempat sidang Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia untuk menyiapkan UUD 45. Dalam Gedung Pancasila ini, Bung Karno pada 1 Juni 1945 berpidato yang melahirkan dasar negara Pancasila.

Warga Belanda pada awal abad ke-20 banyak yang tinggal di landhuis, rumah perkebunan sangat luas dengan tiang-tiang dan beranda depan yang di depannya terhampar taman dan sebuah jalan yang di kedua sisinya ditanami pohon-pohon hingga membuat suasana sejuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement